intellectual property.

you are welcome to look, read, study, and learn. you are welcome to link/share it. you are welcome to quote or rewrite some of my post, but please don't forget to mention me/link my site. But you are not allowed and please don't take any of images (with or without watermark) from this site without my permission.

Mengenal Asisten Poyeng: Henny

* postingan ini adalah artikel gaya bercerita yang memang bener-bener dari tangan pertama. :)

Double N pake Y. Panggil saya Henny. Anak bungsu dan sudah jadi tante dengan 3 keponakan (mungkin masih akan bertambah lagi di hari-hari esok), semuanya laki-laki. Asli Ngawi dan merantau ke Yogyakarta sejak tahun 2009. Sempat pulang kampung setahun sekitar 2014-2015 dan sekarang balik ke Jogja lagi. Lulusan Sastra Arab, tapi jangan tanya saya tentang bahasa Arab. 

Bolehlah kalau tanya-tanya tentang sastra. Jujur, kemampuan saya dalam berbahasa asing memang amat sangat rendah. Jangankan bahasa Arab, bahasa Inggris saja entah apa kabarnya.

Perkenalan saya dengan Poyeng bermula tahun 2014 silam. Saat itu saya baru saja lulus. Jadilah status saya adalah pengangguran yang setiap hari ketar-ketir menunggu jawaban lamaran kerja. Begitulah nasib orang yang tak kunjung dilamar kamu #eh.

Kisahnya begini. Seorang kawan yang tinggal sekontrakan dengan saya terlihat sedang merajut, dengan dua jarum! Wah, ini seperti di tivi-tivi! Begitu pikir saya. Tanpa pikir panjang, saya minta diajari cara merajut dengan dua jarum yang kemudian saya tahu jarum itu disebut breien. Selama ini, saya hanya tahu cara merajut dengan satu jarum (hakpen) yang kemudian saya ketahui teknik merajut ini dikenal dengan istilah crochet (baca krosye, bukan kroket ya, kalau dibaca kroket jadinya lapar). Guru mata pelajaran Tata Busana jaman SMP-lah yang dulu mengajari saya merajut menggunakan hakpen.

Singkat cerita, kawan saya itu mengajak saya ke Poyeng untuk membeli alat-alat rajut. Di sana saya melihat kertas yang ditempel di balik komputer. Poyeng sedang mencari parttimer, demikian tulisannya. Sempat ragu, maju mundur hendak mengirim lamaran. Tetapi akhirnya saya kirim juga. Semua jenis pekerjaan dilamar aja lah pokoknya, demikian ikhtiar saya. Lalu, jadilah saya asisten Poyeng dengan modal bisa membuat cast-on dan tusuk K. Tusuk paling dasar dalam rajut knitting. Nah, saya tahu istilah crochet dan knitting ini dari Poyeng.

Saya memang belajar knitting dari kawan saya yang sekontrakan itu. Tetapi Poyeng beserta seluruh isinya lah yang mendorong saya untuk selalu meningkatkan skill knitting. Bagaimana tidak, saat saya sedang jaga dan tidak merajut, asisten lain pasti tanya begini, “Kamu nggak ngerajut, Hen?”. Alamak, rasanya seperti dulu ketika ngemil bumbu dapur dan ketahuan ibu. Bukannya saya tidak mau merajut, tetapi belum kuat beli banyak benang (garuk tembok). 

Poyeng juga menyediakan banyak buku-buku merajut, baik crochet maupun knitting. Buku-buku itulah yang paling banyak mempengaruhi saya untuk merajut ini-itu. Ah, buku memang selalu menjadi sahabat saya yang paling setia. Meskipun buku-buku itu semuanya berbahasa Inggris, tabrak! Maka tidak heran jika rajutan saya sering amburadul, tidak karuan bentuknya. Namun seiring berjalannya waktu akhirnya saya paham istilah-istilah knitting. Yeay!

Mengenal Poyeng, saya seperti bertemu kembali dengan masa kecil saya. Saat ibu sedang menjahit, saya bermain-main dengan peralatan jahitnya dan saya yang ditugasi membeli benang. Mengenal Poyeng, membuat tangan saya kecanduan membuat berbagai macam rajutan. Ada perasaan bahagia saat kedua tangan saya menghasilkan sebuah produk rajutan. Mengenal poyeng, berarti juga mengenal orang-orang dengan berbagai macam karakter. Terutama para asisten Poyeng, mereka keren! Mau menerima keberadaan saya, ‘alien’ yang tersasar di dunia craft.

Apa kata Henny tentang owner Poyeng:

Bagaimana ya mengungkapkannya? Mungkin begini, ibarat saya adalah rakyat jelata di negeri Ngayogyakarta yang kemudian bertemu dengan raja dan ratu di keraton. Satu lagi, banyak yang bilang mereka itu sepaket, tapi buat asisten Poyeng Selatan itu tidak berlaku. Sebab, ketika mas Bas ke selatan, mbak Ajeng sering nyangkut di Poyeng Utara.

Satu kata untuk Ducky. Suka! Udah.

Apa kata asisten Poyeng tentang Henny:

Bulan
mb hen ituuu sabar,baik hati, terus apa ya... Pokoknya baik banget deh. Oh iyaa.. Kalo mb hen udah bikin project knitiing, suka pengen ikut bikin jg.. Abisnya bagusss ^ ^);. Dan bikin iriii jugaa hahaha :D






Ifa
Mbak Heni itu udah kayak kakak sendiri. Kalau lagi sama mbak Hen, kita suka ngobrolin soal buku dan tokoh-tokoh fiksi. 









Farah
Pertama kali main di Poyeng ya ketemunya sama mb Hen ini, pipinya tembem hidungnya mancung orangnya cantik. Heuheu
Dia yang sering mengajariku untuk terus mengembangkan skill knitting kuu dan aku merasa aman bila waktu jaga ditemani oleh mb Hen karena aku merasa ia adalah “Ibuku” di Poysel wkwkwk







Oneng
Mbak Henny orangnya super duper sabar, selalu kasih solusi yang oke waktu aku konsultasi sweater pertamaku yang nyusahin itu, hm. Baru tau kalo Mbak Henny bisa ketawa ngakak waktu udah jadi asisten di PoySel. Kirain kalem banget gitu hehehe. Mbak Henny paling jago pokoknya, kalo ada pembeli yang nanya dan aku gak tau jawabannya, pasti Mbak Henny tau hihihi. Baik bangeeet, suka nganterin Mbak Bulan pulang dan bantuin nutup rolling door. Maafkan, aku kurang gizi T.T



Irin
Kalo inget heni itu yg pertama kali aku inget pasti kalem nya sama klo ngomong sama orang bisa halus+lembut gitu (dan aku iri banget sama itu,soalnya gabisa!). Karena aku sama dia sama2 fulltime di poyeng jadi kita sering jadi temen panik bareng kalo pas ada benang/barang dateng dan harus identifikasi itu barang lama ato baru. Walau pas awal kenal aku kirain dia anaknya anteng, ternyata aslinya rame & asik diajak gosip2 unyu gitu.



Ria
sbnernya gk pernah kebagian ngeshift sama mb henny. Mb henny 'lahir' di poyeng di saat aku cuti.. tapiii, bukan brarti kami b2 g saling kenal. Biar cutii, updet ttg poyeng ttep doonk. Haha. Sejauh mengetahui si embak yg skrg 'pemimpin' asisten poysel ini, dia orgnya baiiik, aluuus, rajiiin, tapi ttep kalo diajak gojeg ya bisa laaah XD.. daaaan, yg rada kaget itu, walaupun badannya kecil, kekuatannya buat makan itu BUESAAR. hahahaha. Cepet dpt jodoh ya mbaak, org jogja ajaaa ;)



Wina
Mbak heni ini anak mbak Ajeng yang paling alim yang aku tau. Selalu kelihatan pake rok. Selain mbak annis, mbak heni satu-satunya asisten yang manggil aku mbak sekalipun umurnya lebih tua dari aku. Suara alusnya cuma kalah pelan sama mbak aya, tapi mbak heni bisa lho mengeluarkan statement nyelekit. Tetap dengan senyum dan nada halus tentunya. Itu nggak pernah ketinggalan hehe. Biar sekarang mbak heni di selatan, masih kadang-kadang ke utara dan 'berbagi berita' bareng asisten utara hihihi.



Ifel
ukhti2 manajer poyeng selatan. Sama kayak kak Irin, hantunya poyeng, tapi poyeng selatan. Selama jam buka poyeng, kayaknya pasti ada mb Henny. Jarang ketemu mb Henny sih, tapi mb Henny baik kok, lemah lembut. Lucu kalo udah sama-sama bingung soal kode benang sama kak Irin wakakakak






mba Poyeng
Henny ini sebenarnya mantan anak lama yang direkrut ulang. Bukti bahwa sekali masuk Poyeng, susah move on-nya, bahahaha. Dia juga penulis, malah lebih sangar dari aku karena dia nulisnya novel, sementara aku nulisnya tutorial. Suka Harry Potter juga, bahkan sampe naik motor pake kacamata bulatnya Harry! Positif thinking dan polos bangeettttt, kebalikan ma aku yang seringnya curigaan ke orang asing. Tapi bagusnya Henny dia mau dan cepat belajar. Jangan sungkan nanya apapun ke kita ya Heeenn... Moga2 kamu lamaaaaaaaaa di Poyeng kayak Irin. ^ ^
Psstt, sebenarnya aku sering nyangkut di utara gara2 tempat dudukku di motor dijajah benang. - -);