intellectual property.

you are welcome to look, read, study, and learn. you are welcome to link/share it. you are welcome to quote or rewrite some of my post, but please don't forget to mention me/link my site. But you are not allowed and please don't take any of images (with or without watermark) from this site without my permission.

Showing posts with label Poyeng101. Show all posts
Showing posts with label Poyeng101. Show all posts

About Poyeng : The Beginning part 2

Waaaa, aku lupa ngelanjutin tulisan iseng yang kumulai tahun 2012!! XD

Mari melanjutkan the Beginning part 1, sebuah dongeng ga jelas yang sebenarnya caraku menyimpan data di kepala sebelum hilang ditelan usia...

Tampaknya cerita yang lalu baru sampai tahap Poyeng yang mulai bikin logo dan bikin media sosial..

Memang, dari awal Poyeng dibuat, sudah diniatkan menjadi lebih dari hobi. Sudah diniatkan menjadi sebuah usaha yang idealismenya tidak dilupakan (alhamdulillah sampai sekarang..). Dari awal Poyeng sudah punya logo, dan aku sudah memikirkan kemungkinan garis akhir Poyeng di masa depan.


Poyeng online sama seperti sekarang ini, dari dulu menyediakan perlengkapan dan peralatan merajut yang dikirim melalui jasa kirim. Juga menerima pesanan rajutan personal yang bukan grosir. Iklan di kaskus saat itu sangat membantu karena saat itu kaskus selalu keluar di halaman pertama goggle search. Blog Poyeng sendiri baru terasa hasilnya, 6 bulan setelah dibuat, dan Poyeng baru ikutan masuk ke Facebook, setelah Facebook Page diluncurkan. (karena aku dari awal tidak mau memelihara 2 akun facebook yang berbeda).

Dan alhamdulillah ketika pasanganku mulai ikut menceburkan diri merawat Poyeng bersama, progress bisa dilakukan lebih cepat karena ada dua otak dan badan yang bekerja. Kami mulai meminjam modal untuk membuat offline shop (yang selanjutnya kami sebut workshop)


Konsep mempengaruhi bentuk fisik isi Poyeng (yang masih tetap begitu sampai sekarang). Poyeng workshop ada untuk menyediakan tempat bagi perajut utamanya di Jogja dan sekitarnya untuk mendapatkan perlengkapan dan peralatan merajut yang pada tahun 2010 masih sangat sulit untuk didapatkan di Jogja. Sekaligus menyediakan tempat untuk belajar merajut knitting, yang diajarkan seecara gratis oleh Poyeng.

Dasarnya sih karena aku dulu banyak belajar knitting dari link-link internet yang bisa diakses secara gratis, tanpa harus membayar apapun terlebih dahulu. (meskipun pada saat itu belum ada smartphone dan modem, dan ngenet harus pergi ke warnet dulu, tapi karena aku ngenet untuk knitting di sela-sela ngenet untuk kuliah, jadi ya tetep terhitung gratis juga :p )


Masih di tempat yang sama sampai sekarang, meskipun letak workshop Poyeng cukup strategis (dekat ringroad dan dekat transJogja), tapi posisinya yang sangat dekat dengan perempatan besar, membuat siapapun yang belum pernah kesana pasti kebablasan karena terlalu konsentrasi melewati perempatan setelah lampu hijau menyala. Disinilah reputasi Poyeng secara online sangat berperan, karena mayoritas pelanggan Poyeng yang ke workshop saat itu sudah tahu lebih dulu Poyeng secara online, dan karenanya tidak masalah meskipun mereka harus bolak-balik jalan Palagan karena kebablasan saat mencari workshop Poyeng. (terimakasih yaa ^ ^)


Seperti halnya semua usaha baru, pendapatan dari workshop kala itu sangat kecil dan belum seperti sekarang, dan Poyeng mayoritas masih hidup dari online dan suntikan dana pribadi. (Jadi kalo kamu bikin usaha, ngga langsung ramai, jangan menyerah ya.. semua awal usaha banyak yang seperti itu kok, bukan berarti kamu sudah gagal, kamu hanya butuh bersabar saja :) )


Knitting masih hal yang sangat baru di Jogja kala itu, dan mulai menarik perhatian. Dari kalangan mahasiswa, dan juga teman-teman profesional. Dan inilah saat dimana aku berkesempatan menulis buku pertamaku, mulai bikin ngumpul bulanan, dan diliput beberapa media lokal..

*apakah artikel ini akan dilajutkan? entahlah :p

About Poyeng : The Beginning part 1

Poyeng sekarang sudah punya workshop kecil (meskipun masih ngontrak), punya web sederhana yang ada shopping chart-nya (yayy!!), nelorin buku rajut (ya.. baru satu sihh, tapi tunggu aja selanjutnya :p), bisa punya asisten2 yang bantuin workshop, nambah terus temen perajut dan craft-nya dan suami istri sang owner sudah jadiin Poyeng sebagai full time job.

Memang jelas Poyeng belum kemana-mana dan masih akan terus berkembang, tapi kalo ingat awal mula Poyeng dulu.. sekarang adalah sebuah achievement yang cukup besar dalam sejarah Poyeng.

Poyeng : the Beginning Part 1
* sudut "Poyeng" dahulu.

Dahulu pada akhir oktober 2008, Poyeng diawali oleh seorang Ajeng yang ingin beli benang buat hobi barunya merajut. Saat itu, si Ajeng yang "ekonomis" melihat bahwa beli benang dalam jumlah lebih banyak lebih hemat daripada beli benang secukupnya.. maka dengan dukungan moral (baca : semangat) dan material (baca : modal) dari yang dulu masih calon suami, dibelilah segerombol besar benang.

Ajeng sempat belajar merajut awal-awal di sebuah cafe bernama Kinoki, tapi si kafe keburu tutup setelah Ajeng baru belajar knit dan purl. Maka dari sana belajar dilanjutkan seratus persen dari browsing internet. Dari banyak sekali orang-orang baik yang mau berbagi ilmu gratis disana (inilah dasar kenapa di Poyeng, belajar merajut itu gratisss :D ).

Tapi Ajeng juga merasa, akan makan waktu selamanya buat dia yang masih pemula untuk menghabiskan benang-benang itu, maka dimulailah "gerilya" Ajeng. "Menghasut" teman-teman dekat yang main k kos, temen kampus, temen kerja part time, temen main, dll untuk belajar merajut bersama (pemula dah gaya eui ngajarin.. ahaha), sambil mereka "mengadopsi" benang biar cepet habis.

* dahulu benang Poyeng ditaruh di gantungan furing di dalam kamar.

Ngga cuma di kos sendiri, tapi dijabanin juga bolak-balik bawa2 kardus isi benang ke kos-an temen! (jemput bola?).
Dan selain benang, ternyata ada juga teman main yang tertarik pesan rajutan jadi, setelah liat hasil rajutan Ajeng.

* rajutan-rajutan paling awal Ajeng - Poyeng

Dan semuanya mengalir begitu saja.. nama Poyeng dipilih, logo dibuat (bersama teman sebagai perpanjangan tangan di sebuah rental komputer, dan waktu itu dengan cerobohnya hanya disimpan dalam format jpg!), dan dilanjutkan dengan membuat blog di blogspot, bikin posting di kaskus, dan bikin akun multiply. (saat itu facebook baru aja mulai dipake.. masih jaman friendster, jd mainnya di multiply)

Dan dimulailah Poyeng knit shop & custom handknit online...

to be continued #

About Poyeng : Asisten Poyeng.


Gampang-gampang susah sebenarnya jadi asisten Poyeng.
Sebenarnya ini adalah pekerjaan parttime yang enak, karena hanya 3 jam per shift dan bahkan jadwal pun dibagi-bagi sendiri antara sesama asisten, tapi sebenarnya kualitas lain yang sungguh-sungguh diperlukan.

pada kenyataannya mayoritas asisten-asisten di Poyeng masuk dengan cara referensi. Mereka adalah pelanggan-pelanggan Poyeng yang sudah selama beberapa waktu telah dengan sangat sering beredar di Poyeng hampir tiap hari.
Mereka adalah orang-orang yang mungkin tanpa mereka sadari sudah tahu dan sadar apa yang akan mereka hadapi jika memutuskan menerima pekerjaan parttime ini.
Dan sudah pasti asisten yang ada sekarang mempunyai semua hal yang akan disebut dibawah ini.

Jadi apa sebenarnya keistimewaan asisten-asisten Poyeng?
  1. Mereka adalah orang yang mau bertanggung jawab
  2. . Kenapa? Poyeng seperti halnya semua tempat kerja lain, punya SOP dan Job Desk tertentu yang harus selalu dipenuhi agar sistem tetap berjalan dengan baik. 
  3. Mereka adalah orang yang sabar, mau membantu, ceria, dan punya simpati yang baik. Kenapa? karena salah satu jobdesk di Poyeng adalah siap membantu semua orang dalam hal merajut. bertemu orang yang "sulit", anak-anak yang aktif, jam kerja yang bersamaan dengan "bad day" pribadi, adalah hal sehari-hari yang biasa ditemui. 
  4. Mereka adalah orang yang easy going, santai, terbuka, tidak egois, dan punya empati yang baik. Kenapa? Karena pekerjaan ini adalah mengenai bekerja dalam tim. Sebuah tim yang solid dimana semua anggota adalah keluarga dan sebuah sistem yang tidak akan berjalan jika salah satunya mogok. Komunikasi dan kejujuran sejak awal adalah hal utama yang menjadi pondasi.
  5. Perajut aktif dan terus belajar. Kenapa? Selain sudah jelas bahwa Poyeng adalah workshop rajut yang juga tempat belajar rajut, adalah pantangan untuk mengatakan "tidak tahu" jika ada teman rajut yang bertanya tentang sesuatu rajutan. karena pada akhirnya membuat si asisten sendiri jadi diremehkan karena dianggap kurang mahir merajut.
  6. Mereka adalah orang yang mampu mengatur waktu dengan baik. Kenapa? sehubungan dengan kerja tim tadi, dan sudah terbukti ternyata hal ini adalah hal yang sangat krusial.. beberapa orang tereliminasi dengan sendirinya hanya karena poin nomor lima ini.
  7. Mereka adalah orang yang peka terhadap kebersihan dan kerapian. Kenapa? Selain memang sudah ada di SOP dan Jobdesk.. si owner Poyeng sangat-sangat tidak suka melihat barang yang tidak pada tempatnya.. hehe. :P
  8. Mereka adalah orang yang tahan dengan segala tingkah polah si owner. Kenapa? Hahaha... kalo ini sih ditambahin sendiri oleh para asisten dengan semena-mena (memangnya aku kayak apa ya? baik, cantik, ramah, dan rajin menabung begini kok. :p)
Poyeng adalah sebuah keluarga besar. Bukan sekedar tempat kerja, tapi tempat untuk mencari rumah kedua. Seperti mengikuti sebuah Klub kegiatan yang disukai dan akhirnya betah disana.

Ini adalah pekerjaan parttime yang cocok untuk mahasiswa yang mencari pengalaman berharga merasakan dunia kerja dalam konsep yang sangat kekeluargaan. :D


*tunggu artikel tentang masing-masing asisten yang akan diposting secara bertahap.


Flash News : Asisten Poyeng selalu adalah mahasiswa, yang artinya suatu saat mereka akan lulus juga dan kerja beneran fulltime #hikz.. Kalau kamu tertarik jadi anggota keluarga Poyeng, email saja ke admin@poyenghobby.com . Siapa tahu sedang ada open recruitment :)

About Poyeng : The Name.






"Mbak-mbak, kok namanya Poyeng kenapa?", adalah pertanyaan yang paling sering diajukan teman-teman yang main ke workshop Poyeng atau kadang juga ditanyakan via email/message.

Jadi, sebenarnya kenapa siih Poyeng dinamain Poyeng?

Tahukah jawabannya? Sangaat sederhana.. itu sebenarnya hanyalah nama panggilan owner Poyeng di kalangan teman-teman tertentu semasa si owner kuliah. (Jadi jangan kaget yah kalo ada orang tiba-tiba masuk ke workshop trus nyari Poyeng alih-alih Ajeng)

Alasan dipilih nama ini, selain untuk nostalgia, tapi juga singkat dan mudah diingat, juga.... karena ownernya narsis!! Pikir-dipikir, soalnya kalo dinamain Ajeng,.. berasa, namain salon saja. haha.

Siapa sangka, ternyata pada akhirnya jadi banyak bikin orang penasaran.. dan suka diplesetin, seperti ini, "Aku tahu kenapa namanya Poyeng, bikin puyeng sih ya", celetuk seorang teman setelah beberapa lama mencoba merajut untuk pertama kalinya.

Begitulah sejarah singkat nama Poyeng.

Semoga buat semua disana yang pada penasaran kenapa namanya Poyeng, dah ga penasaran lagi sekarang :p


Note tambahan =
o iya, ada lagi hal yg paling sering ditanyakan customer pas ke Poyeng... "mba ajeng itu anaknya bu sitoresmi ya?". {konfirmasi} = sungguh saya ngga ada hubungan apapun sama bu Sitoresmi. kebetulan nama belakang saja yang sama dengan nama depan bangsawan Jogja ini.


Salam rajut dari Poyeng!

:p